JAKARTA, KOMPAS.com – Hari Minggu mendatang (10/1/2010), kabupaten Kendal akan meluncurkan sistem operasinya sendiri, distro lokal. Begitu informasi yang kami terima di sebuah milis. Nama sistem operasi itu adalah KGOS, alias Kendal Goes Open Source. Sistem operasi berukuran sekitar 2GB ini dikemas dalam sebuah DVD dan ditujukan untuk masyarakat Kendal.
Besar? Ya, karena sistem operasi ini sudah disertai beberapa aplikasi. Aplikasi-aplikasi penyerta ini cukup lengkap, terdiri dari aplikasi perkantoran Open Office 3.1.1, GIMP, Inkscape, Scribus, Blender (pengolah foto, desain vektor, desktop publishing), music player Audacious2, video player VLC Media Player, aplikasi pemercantik desktop Compiz, Emerald, AWN Manager, Screenlets Start-Up Manager, browser Firefox, Chromium, aplikasi chatting Kopete, aplikasi webcam Cheese Webcam Booth, dan aplikasi FTP Filezilla, serta emulator Windows Wine. Sedangkan aplikasi untuk pendidikan , terbundellah Childsplay, TuxPaint, Kalgebra, Kalzium, Marble, Stellarium.
Mirip Ubuntu? Memang. Sebab KGOS sebenarnya bukanlah benar-benar baru. KGOS, begitu tertulis dalam siaran persnya, dirancang ulang (remastering) dari sistem operasi Linux distro Ubuntu 9.10. Alhasil, software yang menyertai KGOS pun identik dengan bawaan Ubuntu 9.10.
Nah, upaya masyarakat Kendal untuk menggunakan dan menyebarkan sistem operasi dan software yang legal ini patut dihargai dan ditiru. Yang juga membanggakan, KGOS berasal dari tim pengembang open source di SMA Muhammadiyah 1 Weleri. Sekolah ini sejak Agustus lalu memang telah memigrasikan semua software komputer dan laptopnya ke open source, serta mengadopsi sistem operasi Sabily hasil remastering dari Ubuntu 9.04. Melalui Sabily, sekolah ini bisa menghemat Rp 300 juta untuk pembelian software.
sumber: http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/01/08/14513073/hebat.kabupaten.kendal.rilis.os.lokal.
No comments:
Post a Comment